Mendalam berarti tahu akar masalah, serta
pemecahannya.
Pemecahannya menggunakan teori (ilmiah),
pengetahuan, pengalaman/konsep.
Belajar mendalam tentang (filsafat; philos berarti
cinta, sophia berarti bijaksana).
Mengapa kita harus bijaksana?
Karena kita akan dibentuk menjadi pemimpin, yang
harus mengambil keputusan secara bijaksana.
Jadi, dapat dikatakan
filsafat berarti cinta kepada kebijaksanaan. Menjadi bijaksana berarti berusaha
mendalami hakikat sesuatu. Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa
berfilsafat berarti berusaha mengetahui tentang sesuatu dengan
sedalam-dalamnya, baik mengenai hakikatnya, funngsinya, ciri-cirinya,
kegunaannya, masalah-masalahnya, serta pemecahan-pemecahan terhadap
masalah-masalah itu.
Filsafat administrasi adalah berpikir secara matang
dan mendalam terhadap hakikat dan makna yang terkandung dalam materi ilmu
administrasi. Ontologi administrasi merupakan ilmu pengetahuan yang sifat
jangkauannya sangat universal dan menyeluruh dari struktur kehidupan manusia.
Epistemologi merupakan bagian dari filsafat ilmu yang mempelajari dan
menetapkan kodrat atau skop suatu jenis ilmu pengetahuan serta dasar
pembentukannya.
Secara garis besar hakekat filsafat
administrasi memiliki keterkaitan atau hubungan relasional dengan pembentukan
kompetensi setiap individu dengan bersandarkan teori X (orang yang memiliki
sifat buruk/negatif), teori Y (orang yang memiliki sifat baik/positif) dan teori
Z (orang yang memiliki sifat gabungan dari teori X dan Y). Dalam hal ini upaya
setiap orang dalam mempelajari secara mendalam mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan pengambilan keputusan dengan bijaksana secara bersama dalam suatu
kelompok tertentu dan di mana ada perencanaan terlebih dahulu hal ini merupakan
bagian dari pembentukan kemampuan individual mengenai kemandirian dalam
pekerjaan jika mendapat motivasi yang tepat dalam kelompok kerja.
Hakekat filsafat administrasi jika
dihubungkan dengan teori faforit pilihan saya yaitu teori perilaku adalah
bagaimana kita dapat membedakan perilaku setiap orang mana yang pemimpin dan
mana yang bukan pemimpin dari upayanya mempelajari secara mendalam mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan pengambilan keputusan secara bijaksana dalam
suatu kelompok.